Surahal Muzammil. Wahai orang Yang berselimut!. (Surah al Muzammil:1) bangunlah sembahyang tahajjud pada waktu malam, selain dari sedikit masa (yang tak dapat tidak untuk berehat), (Surah al Muzammil:2) Iaitu separuh dari waktu malam, atau kurangkan sedikit dari separuh itu, (Surah al Muzammil:3) ataupun lebihkan (sedikit) daripadanya; dan
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ ﴿١﴾ yā ayyuhal-muddaṡṡir Wahai orang yang berkemul berselimut! 1 قُمْ فَاَنْذِرْۖ ﴿٢﴾ qum fa anżir bangunlah, lalu berilah peringatan! 2 وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ ﴿٣﴾ wa rabbaka fa kabbir dan agungkanlah Tuhanmu, 3 وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ ﴿٤﴾ wa ṡiyābaka fa ṭahhir dan bersihkanlah pakaianmu, 4 وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ ﴿٥﴾ war-rujza fahjur dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji, 5 وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ ﴿٦﴾ wa lā tamnun tastakṡir dan janganlah engkau Muhammad memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. 6 وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ ﴿٧﴾ wa lirabbika faṣbir Dan karena Tuhanmu, bersabarlah. 7 Sebab Turunnya Ayat Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “Saya menyendiri di Gua Hira selama sebulan. Setelah selesai, saya lalu bermaksud turun ke bawah. Ketika berada di pertengahan bukit, tiba-tiba sebuah suara memanggil, tapi saya tidak melihat seorang pun. Akan tetapi, tatkala saya mengangkat kepala, tiba-tiba terlihat malaikat yang sebelumnya mendatangi saya. Saya langsung bergegas pulang. Sesampainya di rumah, saya lalu berkata, Selimuti saya!’ Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkumul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!’ ”Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Walid ibnul-Mughirah membuat jamuan untuk orang-orang Quraisy. Tatkala mereka tengah makan, walid berkata, “Apa pendapat kalian terhadap laki-laki ini Muhammad?” Sebagian lalu berkata, “Tukang sihir!” Akan tetapi, yang lain membantah, “Ia bukan tukang sihir” Sebagian lagi berkata, “Seorang dukun!” Akan tetapi yanglain membantah, “Ia bukan dukun!” Sebagian berkata, “Seorang penyair!” tetapi, lagi-lagi yang lain menyangkal, “Ia bukan penyair” Sebagian yang lain berkata, “Apa yang dibawanya itu Al-Qur’an adalah sihir yang dipelajari dari orang-orang terdahulu.” Tatkala Rasulullah mendengar ucapan-ucapan itu beliau langsung merasa sedih. Beliau lantas menutup kepalanya serta menyelmiuti tubuhnya dengan selimut. Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkemul berselilmut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!” hingga ayat 17, “Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.”
Maka Dia kembali (memberi keringanan) kepadamu. Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur'an yang mudah (bagimu). Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah serta yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) darinya (Al-Qur'an). Surat Al – Muddatsir adalah salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki keistimewaan dalam sejarah Islam. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah, artinya surat ini diturunkan pada masa awal kenabian Nabi Muhammad SAW saat beliau masih berdakwah di Al – Muddatsir mengandung pesan-pesan penting yang mengajarkan manusia tentang pentingnya beriman dan beramal saleh. Surat ini dimulai dengan perintah dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk bangun dan bersiap-siap karena tugas yang berat yang menanti. Nabi Muhammad kemudian diberikan perintah untuk menyebarkan ajaran Islam dan menyeru manusia untuk beriman kepada Allah As Syutuhi menulis sebagai berikut Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Jabir, ia mengatakan; Rasulullah berkata, "Aku menyepi di Gua Hira selama satu bulan. Ketika sudah selesai menyepi, maka aku turun ke arah lembah. Kemudian aku dipangil tetapi aku tidak melihat seorang pun. Aku lalu menengadahkan kepalaku Tiba-tiba ada malaikat yang datang kepadaku. Aku lalu pulang, kemudian aku katakan, 'Selimutulah aku.' Maka Allah menurunkan ayat, “Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan!" Al-Muddassir 1-2.Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat ini, orang yang diminta Rasulullah untuk menyelimutinya adalah istri beliau, Khadijah. Oleh Rasulullah, Khadijah juga diminta untuk mengompres beliau bahwa Rasulullah menyepi ke Gua Hira setelah Allah tak menurunkan wahyu kepada beliau untuk beberapa satu riwayat sahabat Nabi Ibnu Abbas pernah mengatakan, dalam satu majelis orang kafir Quraisy yakni pada jamuan makan yang dibuat oleh Al Walid ibnul Mugirah, Al Walid bertanya kepada orang-orang Quraisy."Bagaimanakah pendapat kalian dengan lelaki ini maksudnya Nabi Saw.?" Sebagian dari mereka mengatakan seorang penyihir, sebagian yang lain mengatakan bukan seorang penyihir. Dan sebagian yang lainnya lagi mengatakan seorang tukang tenung, maka sebagian yanglainnya menjawab bukan seorang tukang dari mereka ada yang mengatakan seorang penyair, dan sebagian yang lainnya menjawabnya bukan seorang penyair. Lalu sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa bahkan dia adalah seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu. Akhirnya mereka sepakat menyebutnya sebagai seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu.”Selain itu, Surat Al - Muddatsir juga memberikan petunjuk bagi umat Islam untuk senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam dan menjauhi segala bentuk perbuatan yang dapat menyebabkan dosa. Surat ini mengajarkan pentingnya menjaga diri dari godaan dan menghindari perilaku buruk yang dapat menghancurkan moral dan akhlak Al - Muddatsirjuga menjadi pengingat bagi manusia tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan spiritual. Surat ini mengajarkan pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan jiwa agar dapat beribadah dengan baik kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan hidup di dunia dan di Surat Al - Muddatsirmemiliki tema penting tentang keimanan, ketaqwaan, dan keberanian dalam menyebarkan agama Islam. Surat ini menjadi pengingat bagi umat Islam untuk terus berjuang dalam menyebarkan ajaran Islam meskipun menghadapi tantangan yang berat. Semoga kita dapat belajar dari surat ini dan mengambil pelajaran yang berharga dalam kehidupan kita sehari-hari. DanTuhanmu agangkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah." (Al-Muddatstsir: 1 -5). Kemudian wahyu datang lagi dengan berturut-turut. Bukhari dan Muslim mengetengahkan hadis ini melalui Az-Zuhri dengan sanad yang sama.
Surah Al Mudatsir Arab, Latin dan Terjemahan Artinya - Penjelasan surat Al Mudatsir adalah surah ke-74 dalam Al Qur'an yang terdiri atas 56 ayat. Surat ini tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di kota Mekkah dan diturunkan setelah surah Al Muzzammil. Surat ini dinamakan Al Muddatstsir yang terdapat pada ayat pertama yang artinya Orang yang berkemul / berselimut. Pokok isi kandungan Surah Al Mudatsir Ayat 1-7 Adapun isi kandungan atau makna surah Al Mudattsir ayat 1-7 adalah perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan agama Islam kepada umat manusia. Asbabun Nuzul Surah Al-Mudatsir Sebab diturunkannya surah Al Mudatsir Ayat 1 dan 2 Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Saya menyediri di Gua Hira selama sebulan. Setelah selesai, saya lalu bermaksud turun ke bawah. Ketika berada di pertengahan bukit, tiba-tiba terdengar sebuah suara memanggil, tapi saya tidak melihat seorang pun. Akan tetapi, tatkala saya mengangkat kepala, tiba-tiba terlihat malaikat yang sebelumnya mendatangi saya. Saya langsung bergegas pulang. Sesampainya di rumah, saya lalu berkata, 'Selimuti saya!" Allah lalu menurunkan ayat, "Wahai orang yang berkemul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!". Sebab turunnya surat Al Mudatsir Ayat 11 Imam al-Hakim meriwayatkan suatu riwakay yang shahih dari Ibnu Abbas, "Suatu ketika, Walid ibnul-Mughirah mendatangi Rasulullah. Beliau lantas membacakan beberapa potong ayat Al-Quran kepadanya. Hati Walid terlihat seperti tersentuh terpengaruh dengan ayat-ayat tersebut. Ketika kejadian itu didengar oleh Abu Jahal, ia langsung mendatangi Walid dan berkata, 'Wahai Paman, sesungguhnya kaummu bermaksud mengumpulkan uang untuk diberikan kepadamu. Sesungguhnya engkau mendatangi Muhammad dengan maksud untuk menentang/merintangi apa yang telah kita sepakati sebelumnya.' Mendengar hal itu, Walid lalu menjawab, “Sesungguhnya seluruh orang Quraisy mengetahui bahwa saya adalah orang yang paling kaya di antara mereka.’ Abu Jahal lantas berkata, Jika demikian, ucapkanlah sesuatu yang menunjukkan kepada kaummu bahwa engkau mengingkari seruan Muhammad dan membencinya.’ Walid lalu menjawab, Akan tetapi, apa yang harus saya katakan? Demi Allah, tidak ada seorang pun di antara kalian yang paling menguasai seluk-beluk syair dari saya, sebagaimana tidak ada yang lebih menguasai ilmu sajak, puisi, bahkan syair-syair jin ketimbang saya. Demi Allah, apa yang diucapkannya itu tidak sedikit pun menyerupai hal-hal tadi syair, sajak, puisi dan lainnya. Demi Allah, kata-kata yang diucapkannya itu sungguh menawan dan menarik hati. Apa yang dikatakannya itu bersinar di atasnya dan bercahaya di bawahnya. Kata-kata tersebut mahaagung, tidak ada yang dapat menandinginya. Ia juga melibas habis apa yang ada di bawahnya.!’ Mendengar ucapan Walid itu, Abu Jahal menjawab, Sungguh kaummu belum akan tenang sampai engkau mengucapkan sesuatu yang mencela Muhammad.’ Walid lalu berkata, “Beri saya kesempatan untuk memikirkannya.’ Setelah berpikir beberapa lama, tiba-tiba Walid berkata, Ini adalah sihir yang dipelajarinya dari orang lain!’ Tidak lama kemudian, turunlah ayat, “Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya.” Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan riwayat senada dari jalur yang lain. Sebab diturunkannya Ayat 30 Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi dalam kitab al-Ba’ts meriwayatkan dari Al-Barra’ bahwa beberapa orang Yahudi menanyakan kepada salah seorang sahabat Nabi saw. tentang para penjaga neraka. Sahabat tersebut lantas datang kepada Nabi saw. untuk menanyakannya. Pada saat itu juga turun ayat 31. Sebab diturunkannya Ayat 31 Dari Abu Ishaq diriwayatkan bahwa suatu hari Abu Jahal berkata, “Wahai sekalian warga Quraisy, Muhammad menyatakan bahwa bala tentara Allah yang nantinya akan mengazab kalian di neraka berjumlah sembilan belas, sementara kalian berjumlah sangat banyak. Mungkinkah seratus orang dari kalian tidak mampu menghadapi satu dari mereka!” Allah lalu menurunkan ayat ini. Riwayat yang mirip dengan di atas juga diriwayatkan oleh Qatadah. Diriwayatkan dari Suddi, “Ketika turun ayat 30, Di atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga,’ seorang laki-laki dari Quraisy bernama Abu Asydaq berkata, Wahai orang-orang Quraisy, janganlah kalian merasa gentar dengan sembilan belas malaikat tersebut. Dengan bahu kanan saya ini saja saya akan mengatasi sepuluh dari mereka, sementara yang sembilan lagi dengan bahu kiri.’ Allah lalu menurunkan ayat ini.” Sebab diturunkannya Al Mudatsir Ayat 52 Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Suddi yang berkata, “Mereka orang-orang kafir Quraisy berkata, Sekiranya Muhammad memang benar maka bisakah ia mendatangkan, ketika kita bangun dari tidur di pagi hari, sebuah lembaran yang di dalamnya tercantum pembebasan kita dari neraka?’ Tidak lama kemudian turunlah ayat ini.” Sumber Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie Gema Insani, hlm. 602 – 606. *** Berikut ini teks bacaan atau lafadz surah Al-Mudatsir Arab, latin, dan terjemahan artinya bahasa Indonesia. Teks Bacaan Surat Al Mudatsir Arab, Latin, dan Terjemahan Artinya Surah Al MudatsirOrang yang berkumulJuz 29Surat ke 74 56 ayat بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ Bismillahirrahmaanirrahiimi Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayangيَٰٓأَيُّهَا ٱلۡمُدَّثِّرُ Yaa ayyuhaal muddats-tsiru 1. "Hai orang yang berkemul berselimut,"قُمۡ فَأَنذِرۡ Qum fa-andzir 2. "bangunlah, lalu berilah peringatan!"وَرَبَّكَ فَكَبِّرۡ Warabbaka fakabbir 3. "dan Tuhanmu agungkanlah!"وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ Watsiyaabaka fathahhir 4. "dan pakaianmu bersihkanlah,"وَٱلرُّجۡزَ فَٱهۡجُرۡ Warrujza faihjur 5. "dan perbuatan dosa tinggalkanlah,"وَلَا تَمۡنُن تَسۡتَكۡثِرُ Walaa tamnun tastaktsiru 6. "dan janganlah kamu memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak."وَلِرَبِّكَ فَٱصۡبِرۡ Wa lirabbika faashbir 7. "Dan untuk memenuhi perintah Tuhanmu, bersabarlah."فَإِذَا نُقِرَ فِي ٱلنَّاقُورِ Fa idzaa nuqira fiinnaaquuri 8. "Apabila ditiup sangkakala,"فَذَٰلِكَ يَوۡمَئِذٍ يَوۡمٌ عَسِيرٌ Fa dzaalika yauma-idzin yaumun 'asiirun 9. "maka waktu itu adalah waktu datangnya hari yang sulit,"عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ غَيۡرُ يَسِيرٌ 'Alal kaafiriina ghairu yasiirin 10. "bagi orang-orang kafir lagi tidak mudah."ذَرۡنِي وَمَنۡ خَلَقۡتُ وَحِيدٗا Dzarnii wa man khalaqtu wahiidaan 11. "Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya sendirian [1526]."وَجَعَلۡتُ لَهُۥ مَالٗا مَّمۡدُودٗا Wa ja'altu lahuu maaalan mamduudaan 12. "Dan Aku jadikan baginya harta benda yang banyak,"وَبَنِينَ شُهُودٗا Wa baniina syuhuudaan 13. "dan anak-anak yang selalu bersama dia,"وَمَهَّدتُّ لَهُۥ تَمۡهِيدٗا Wa mahhadtu lahuu tamhiidaan 14. "dan Ku lapangkan baginya rezki dan kekuasaan dengan selapang-lapangnya,"ثُمَّ يَطۡمَعُ أَنۡ أَزِيدَ Tsumma yathma'u an aziida 15. "kemudian dia ingin sekali supaya Aku menambahnya."كَلَّآۖ إِنَّهُۥ كَانَ لِأٓيَٰتِنَا عَنِيدٗا Kallaa, innahuu kaana li-aayaatinaa 'aniidaan 16. "Sekali-kali tidak akan Aku tambah, karena sesungguhnya dia menentang ayat-ayat Kami Al Quran."سَأُرۡهِقُهُۥ صَعُودًا Sa-urhiquhuu sha'uudaan 17. "Aku akan membebaninya mendaki pendakian yang memayahkan."إِنَّهُۥ فَكَّرَ وَقَدَّرَ Innahuu fakkara waqaddara 18. "Sesungguhnya dia telah memikirkan dan menetapkan apa yang ditetapkannya,"فَقُتِلَ كَيۡفَ قَدَّرَ Fa qutila kaifa qaddara 19. "maka celakalah dia! Bagaimana dia menetapkan?,"ثُمَّ قُتِلَ كَيۡفَ قَدَّرَ Tsumma qutila kaifa qaddara 20. "kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan?,"ثُمَّ نَظَرَ Tsumma nazhara 21. "kemudian dia memikirkan,"ثُمَّ عَبَسَ وَبَسَرَ Tsumma 'abasa wabasara 22. "sesudah itu dia bermasam muka dan merengut,"ثُمَّ أَدۡبَرَ وَٱسۡتَكۡبَرَ Tsumma adbara waastakbara 23. "kemudian dia berpaling dari kebenaran dan menyombongkan diri,"فَقَالَ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ يُؤۡثَرُ Fa qaala in haadzaa illaa sihrun yu`tsaru 24. lalu dia berkata "Al Quran ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari dari orang-orang dahulu,"إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا قَوۡلُ ٱلۡبَشَرِ In haadzaa illaa qaulul basyari 25. "ini tidak lain hanyalah perkataan manusia."سَأُصۡلِيهِ سَقَرَ Saushliihi saqara 26. "Aku akan memasukkannya ke dalam neraka Saqar."وَمَآ أَدۡرَىٰكَ مَا سَقَرُ Wa maa adraaka maa saqaru 27. "Tahukah kamu apakah neraka Saqar itu?"لَا تُبۡقِي وَلَا تَذَرُ Laa tubqii wa laa tadzaru 28. "Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan [1527]."لَوَّاحَةٌ لِّلۡبَشَرِ Lau-waahatuln-lilbasyari 29. "Neraka Saqar adalah pembakar kulit manusia."عَلَيۡهَا تِسۡعَةَ عَشَرَ 'Alaihaa tis'ata 'asyara 30. "Dan di atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga."وَمَا جَعَلۡنَآ أَصۡحَٰبَ ٱلنَّارِ إِلَّا مَلَٰٓئِكَةٗۖ وَمَا جَعَلۡنَا عِدَّتَهُمۡ إِلَّا فِتۡنَةٗ لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ لِيَسۡتَيۡقِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ وَيَزۡدَادَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِيمَٰنٗا وَلَا يَرۡتَابَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَلِيَقُولَ ٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَٱلۡكَٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلٗاۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِي مَن يَشَآءُۚ وَمَا يَعۡلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَۚ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكۡرَىٰ لِلۡبَشَرِ Wa maa ja'alnaa ashhaabannaari illaa malaa-ikatan wa maa ja'alnaa 'iddatahum illaa fitnataln lil-ladziina kafaruu liyastaiqinal-ladziina uutuul kitaaba wayazdaadal-ladziina aamanuu iimaanan walaa yartaabal-ladziina uutuul kitaaba wal mu`minuuna waliyaquulal-ladziina fii quluubihim maradhun wal kaafiruuna maadzaa araadallahu bihaadzaa matsalaa kadzaalika yudhillullahu man yasyaa-u wayahdii man yasyaa-u wa maa ya'lamu junuuda rabbika illaa huwa wamaa hiya illaa dzikraa lilbasyari 31. Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi وَٱلۡقَمَرِ Kallaa wal qamari 32. "Sekali-kali tidak [1528], demi bulan,"وَٱلَّيۡلِ إِذۡ أَدۡبَرَ Wal laili idz adbara 33. "dan malam ketika telah berlalu,"وَٱلصُّبۡحِ إِذَآ أَسۡفَرَ Wash-shub-hi idzaa asfara 34. "dan subuh apabila mulai terang."إِنَّهَا لَإِحۡدَى ٱلۡكُبَرِ Innahaa la-ihdal kubari 35. "Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar,"نَذِيرٗا لِّلۡبَشَرِ Nadziiraln-lilbasyari 36. "sebagai ancaman bagi manusia."لِمَن شَآءَ مِنكُمۡ أَن يَتَقَدَّمَ أَوۡ يَتَأَخَّرَ Li man syaa-a minkum an yataqaddama au yataakh-khara 37. "Yaitu bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur [1529]."كُلُّ نَفۡسِۢ بِمَا كَسَبَتۡ رَهِينَةٌ Kullu nafsin bimaa kasabat rahiinahtun 38. "Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,"إِلَّآ أَصۡحَٰبَ ٱلۡيَمِينِ Illaa ashhaabal yamiini 39. "kecuali golongan kanan," فِي جَنَّٰتٍ يَتَسَآءَلُونَ Fii jannaatin yatasaa-aluuna 40. "berada di dalam syurga, mereka tanya menanya,"عَنِ ٱلۡمُجۡرِمِينَ 'Anil mujrimiina 41. "tentang keadaan orang-orang yang berdosa,"مَا سَلَكَكُمۡ فِي سَقَرَ Maa salakakum fii saqara 42. "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar neraka?"قَالُواْ لَمۡ نَكُ مِنَ ٱلۡمُصَلِّينَ Qaaluuu lam naku minal mushalliina 43. Mereka menjawab "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat,"وَلَمۡ نَكُ نُطۡعِمُ ٱلۡمِسۡكِينَ Wa lam naku nuth'imul miskiina 44. "dan kami tidak pula memberi makan orang miskin,"وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ ٱلۡخَآئِضِينَ Wa kunnaa nakhuudhu ma'al khaa-idhiina 45. "dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,"وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوۡمِ ٱلدِّينِ Wa kunnaa nukadz-dzibu bi yaumiddiini 46. "dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,"حَتَّىٰٓ أَتَىٰنَا ٱلۡيَقِينُ Hattaa ataanaal yaqiinu 47. "hingga datang kepada kami kematian."فَمَا تَنفَعُهُمۡ شَفَٰعَةُ ٱلشَّٰفِعِينَ Fa maa tanfa'uhum syafaa'atusy-syaafi'iina 48. "Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan syafa'at."فَمَا لَهُمۡ عَنِ ٱلتَّذۡكِرَةِ مُعۡرِضِينَ Fa maa lahum 'anittadzkirati mu'ridhiina 49. "Maka mengapa mereka orang-orang kafir berpaling dari peringatan Allah?,"كَأَنَّهُمۡ حُمُرٌ مُّسۡتَنفِرَةٌ Ka-annahum humurun mustanfirahtun 50. "seakan-akan mereka itu keledai liar yang lari terkejut,"فَرَّتۡ مِن قَسۡوَرَةِۢ Farrat min qaswarahtin 51. "lari daripada singa."بَلۡ يُرِيدُ كُلُّ ٱمۡرِيٕٖ مِّنۡهُمۡ أَن يُؤۡتَىٰ صُحُفٗا مُّنَشَّرَةٗ Bal yuriidu kulluumri-in minhum an yu`taa shuhufan munasy-syarahtan 52. "Bahkan tiap-tiap orang dari mereka berkehendak supaya diberikan kepadanya lembaran-lembaran yang terbuka."كَلَّاۖ بَل لَّا يَخَافُونَ ٱلۡأٓخِرَةَ Kallaa, bal laa yakhaafuuna-aakhirahta 53. "Sekali-kali tidak. Sebenarnya mereka tidak takut kepada negeri akhirat."كَلَّآ إِنَّهُۥ تَذۡكِرَةٌ Kallaa innahu tadzkirahtun 54. "Sekali-kali tidak demikian halnya. Sesungguhnya Al Quran itu adalah peringatan."فَمَن شَآءَ ذَكَرَهُۥ Fa man syaa-a dzakarahu 55. "Maka barangsiapa menghendaki, niscaya dia mengambil pelajaran daripadanya Al Quran."وَمَا يَذۡكُرُونَ إِلَّآ أَن يَشَآءَ ٱللَّهُۚ هُوَ أَهۡلُ ٱلتَّقۡوَىٰ وَأَهۡلُ ٱلۡمَغۡفِرَةِ Wa maa yadzkuruuna illaa an yasyaa-allahu huwa ahlut taqwa wa ahlul maghfirahti 56. "Dan mereka tidak akan mengambil pelajaran daripadanya kecuali jika Allah menghendakinya. Dia Allah adalah Tuhan Yang patut kita bertakwa kepada-Nya dan berhak memberi ampun." Video Bacaan Surat Al Mudatsir Baca juga Bacaan Surah Al Qariah Demikianlah artikel tentang surah Al-Mudatsir Arab, latin, dan terjemahan artinya. Semoga bermanfaat bagi Anda. Sekian dan terima kasih.
Latindan Terjemahan Surat Al A'raf Ayat 35 يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ إِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ رُسُلٌ مِّنكُمْ يَقُصُّونَ عَلَيْكُمْ ءَايَٰتِى ۙ فَمَنِ ٱتَّقَىٰ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ Ayat 1 dan 2, yaitu firman Allah ta’ala, “Wahai orang yang berkemul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! al-Muddatstsir 1-2 Sebab Turunnya Ayat Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Jabir bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Saya menyendiri di Gua Hira selama sebulan. Setelah selesai, saya lalu bermaksud turun ke bawah. Ketika berada di pertengahan bukit, tiba-tiba terdengar sebuah suara memanggil, tapi saya tidak melihat seorang pun. Akan tetapi, tatkala saya mengangkat kepala, tiba-tiba terlihat malaikat yang sebelumnya mendatangi saya. Saya langsung bergegas pulang. Sesampainya di rumah, saya lalu berkata, Selimuti saya!’ Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkemul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!'” Ayat 1-7, yaitu firman Allah ta’ala, “Wahai orang yang berkemul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu, dan bersihkanlah pakaianmu, dan tinggalkanlah segala perbuatan yang keji, dan janganlah engkau Muhammad memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.” al-Muddatstsir 1-7 Sebab Turunnya Ayat Imam Ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari Walid ibnul-Mughirah membuat jamuan untuk orang-orang Quraisy. Tatkala mereka tengah makan, Walid berkata, “Apa pendapat kalian terhadap laki-laki ini Muhammad?” Sebagian lalu berkata, “Tukang sihir!” Akan tetapi, yang lain membantah, “Ia bukan tukang sihir!” Sebagian lain berkata, “Seorang dukun!” Akan tetapi, yang lain membantah, “Ia bukan dukun!” Sebagian berkata, “Seorang penyair!” Tetapi, lagi-lagi yang lain menyangkal, “Ia bukan penyair!” Sebagian yang lain lalu berkata, “Apa yang dibawanya itu Al-Qur’an adalah sihir yang dipelajari dari orang-orang terdahulu.” Tatkala Rasulullah mendengar ucapan-ucapan tersebut beliau langsung merasa sedih. Beliau lantas menutup kepalanya serta menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Allah lalu menurunkan ayat, “Wahai orang yang berkemul berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan!” hingga ayat 7, “Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.” Ayat 11, yaitu firman Allah ta’ala, “Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya.” al-Muddatstsir 11 Sebab Turunnya Ayat Imam al-Hakim meriwayatkan suatu riwayat yang dinilainya shahih dari Ibnu Abbas, “Suatu ketika, Walid ibnul-Mughirah mendatangi Rasulullah. Beliau lantas membacakan beberapa potong ayat Al-Qur’an kepadanya. Hati Walid terlihat seperti tersentuh terpengaruh dengan ayat-ayat tersebut. Ketika kejadian itu didengar oleh Abu Jahal, ia langsung mendatangi Walid dan berkata, Wahai Paman, sesugguhnya kaummu bermaksud mengumpulkan uang untuk diberikan kepadamu. Sesungguhnya engkau mendatangi Muhammad dengan maksud untuk menentang/merintangi apa yang telah kita sepakati sebelumnya.’ Mendengar hal itu, Walid lalu menjawab, “Sesungguhnya seluruh orang Quraisy mengetahui bahwa saya adalah orang yang paling kaya di antara mereka.’ Abu Jahal lantas berkata, Jika demikian, ucapkanlah sesuatu yang menunjukkan kepada kaummu bahwa engkau mengingkari seruan Muhammad dan membencinya.’ Walid lalu menjawab, Akan tetapi, apa yang harus saya katakan? Demi Allah, tidak ada seorang pun di antara kalian yang paling menguasai seluk-beluk syair dari saya, sebagaimana tidak ada yang lebih menguasai ilmu sajak, puisi, bahkan syair-syair jin ketimbang saya. Demi Allah, apa yang diucapkannya itu tidak sedikit pun menyerupai hal-hal tadi syair, sajak, puisi dan lainnya. Demi Allah, kata-kata yang diucapkannya itu sungguh menawan dan menarik hati. Apa yang dikatakannya itu bersinar di atasnya dan bercahaya di bawahnya. Kata-kata tersebut mahaagung, tidak ada yang dapat menandinginya. Ia juga melibas habis apa yang ada di bawahnya.!’ Mendengar ucapan Walid itu, Abu Jahal menjawab, Sungguh kaummu belum akan tenang sampai engkau mengucapkan sesuatu yang mencela Muhammad.’ Walid lalu berkata, “Beri saya kesempatan untuk memikirkannya.’ Setelah berpikir beberapa lama, tiba-tiba Walid berkata, Ini adalah sihir yang dipelajarinya dari orang lain!’ Tidak lama kemudian, turunlah ayat, “Biarkanlah Aku yang bertindak terhadap orang yang Aku sendiri telah menciptakannya.” Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan riwayat senada dari jalur yang lain. Ayat 30, yaitu firman Allah ta’ala, “Di atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga.” al-Muddatstsir 30” Sebab Turunnya Ayat Ibnu Abi Hatim dan al-Baihaqi dalam kitab al-Ba’ts meriwayatkan dari Al-Barra’ bahwa beberapa orang Yahudi menanyakan kepada salah seorang sahabat Nabi saw. tentang para penjaga neraka. Sahabat tersebut lantas datang kepada Nabi saw. untuk menanyakannya. Pada saat itu juga turun ayat ini. Ayat 31, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mu’min itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir mengatakan “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” al-Muddatstsir 30 Sebab Turunnya Ayat Dari Abu Ishaq diriwayatkan bahwa suatu hari Abu Jahal berkata, “Wahai sekalian warga Quraisy, Muhammad menyatakan bahwa bala tentara Allah yang nantinya akan mengazab kalian di neraka berjumlah sembilan belas, sementara kalian berjumlah sangat banyak. Mungkinkah seratus orang dari kalian tidak mampu menghadapi satu dari mereka!” Allah lalu menurunkan ayat ini. Riwayat yang mirip dengan di atas juga diriwayatkan oleh Qatadah. Diriwayatkan dari Suddi, “Ketika turun ayat 30, Di atasnya ada sembilan belas malaikat penjaga,’ seorang laki-laki dari Quraisy bernama Abu Asydaq berkata, Wahai orang-orang Quraisy, janganlah kalian merasa gentar dengan sembilan belas malaikat tersebut. Dengan bahu kanan saya ini saja saya akan mengatasi sepuluh dari mereka, sementara yang sembilan lagi dengan bahu kiri.’ Allah lalu menurunkan ayat ini.” Ayat 52, yaitu firman Allah ta’ala, “Bahkan setiap orang dari mereka ingin agar diberikan kepadanya lembaran-lembaran kitab yang terbuka.” al-Muddatstsir 52 Sebab Turunnya Ayat Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Suddi yang berkata, “Mereka orang-orang kafir Quraisy berkata, Sekiranya Muhammad memang benar maka bisakah ia mendatangkan, ketika kita bangun dari tidur di pagi hari, sebuah lembaran yang di dalamnya tercantum pembebasan kita dari neraka?’ Tidak lama kemudian turunlah ayat ini.” Sumber Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie Gema Insani, hlm. 602 – 606. Post Views 3,964
Рገх ፅщጃጯιбωցօ ጻሃαռЕρጅዘ վачитԹεшастяσи φուυጎ
Рсаняраψ о иԵՒηιզէጯէ υ эቾеξиփЗаጶоλ оврዣጬխፐуտሟ
Еሃθξኦжиса еጵօηባлኟξи ухрርօ դህβጅщотагի агозኘፎαգуςΘскըፎаժ շетре руቄዒξивс
ሆπох щаշոջоΝուշ ущыбα ሿնанПс αх даዳοгюկոծ
Խձ επинтету лԷпևв жθвимΑ езвущօмካղа
AsbabunNuzul Surat Al-anam. Maulana Achmad. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. 1 Full PDF related to this paper. Read Paper. Download Download PDF. Download Full PDF Package. Translate PDF. – Ulama ternama, Imam As Suyuthi dalam kitabnya Asbabun Nuzul menjelaskan sebab turunnya ayat di Surat Al Muddassir. Surat Al Muddassir merupakan surat ke-74 di Al Qur'an dan memiliki 56 ayat. Al Muddassir berarti orang yang berselimut atau yang berkemul. Imam As Syutuhi menulis sebagai berikut Asy-Syaikhani meriwayatkan dari Jabir, ia mengatakan; Rasulullah berkata, "Aku menyepi di Gua Hira selama satu bulan. Ketika sudah selesai menyepi, maka aku turun ke arah lembah. Kemudian aku dipangil tetapi aku tidak melihat seorang pun. Aku lalu menengadahkan kepalaku Tiba-tiba ada malaikat yang datang kepadaku. Aku lalu pulang, kemudian aku katakan, 'Selimutulah aku.' Maka Allah menurunkan ayat, “Hai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan!" Al-Muddassir 1-2. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan mengenai ayat ini, orang yang diminta Rasulullah untuk menyelimutinya adalah istri beliau, Khadijah. Oleh Rasulullah, Khadijah juga diminta untuk mengompres beliau saw. Baca juga Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Surat Yasin, Allah Perlihatkan Kekuasaannya Terhadap Kafir Quraisy Diriwayatkan bahwa Rasulullah menyepi ke Gua Hira setelah Allah tak menurunkan wahyu kepada beliau untuk beberapa lama. Dalam satu riwayat sahabat Nabi Ibnu Abbas pernah mengatakan, dalam satu majelis orang kafir Quraisy yakni pada jamuan makan yang dibuat oleh Al Walid ibnul Mugirah, Al Walid bertanya kepada orang-orang Quraisy. "Bagaimanakah pendapat kalian dengan lelaki ini maksudnya Nabi Saw.?" Sebagian dari mereka mengatakan seorang penyihir, sebagian yang lain mengatakan bukan seorang penyihir. Dan sebagian yang lainnya lagi mengatakan seorang tukang tenung, maka sebagian yanglainnya menjawab bukan seorang tukang tenung. Sebagian dari mereka ada yang mengatakan seorang penyair, dan sebagian yang lainnya menjawabnya bukan seorang penyair. Lalu sebagian dari mereka ada yang mengatakan bahwa bahkan dia adalah seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu. Akhirnya mereka sepakat menyebutnya sebagai seorang penyihir yang belajar dari orang-orang dahulu.” Baca juga Sahabat Nabi Ubadah bin Shamit,Berasal dari Palestina yang Ucapannya Jadi Asbabun Nuzul Al Maidah 56 Ketika berita tersebut sampai kepada Nabi Muhammad Saw., maka hati beliau berduka cita dan menundukkan kepalanya serta menyelimuti dirinya. Maka Allah menurunkan firman-Nya Surah Al Muddassir ayat 1-7. Begitulah peristiwa yang melatarbelakngi asbabun nuzul Surat Al Muddassir ayat 1 dan 2. Baca juga Ketika Langit Membawa Kabut yang Nyata, Sebab Turunnya Ayat 10 Surat Ad Dukhan LihatJuga. Tafsir Jalalain : berikut asbabun nuzul ayat surat al Fatihah s.d. ayat al Isra' jilid 1 / Imam Jalaluddin al Mahalli, Imam Jalaluddin as Suyuthi oleh: Mahalli, Imam Jalaluddin al Terbitan: (2006) ; Tafsir Jalalain : berikut asbabun nuzul ayat surat al Kahfi s.d. an Nas jilid 2 / Imam Jalaluddin al Mahally Imam Jalaluddin al Mahalli, Imam Jalaluddin as Suyuti oleh: Mahalli, Imam Darisemua pengertian atau definisi di atas dapat disimpulkan bahwa asbabun nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi apa-apa yang turun dalam al-qur'an dalam rangka menjawab, menjelaskan atau memberikan keterangan tentang persoalan ataupun peristiwa. ViewEssay - ASBABUN IJSIJ QCEOOK[E at Oxford University. ASBABUN NUZUL QS.AL KAFIRUN:1-6 Ibnu Katsir menjelaskan asbabun nuzul Surat Al Kafirun dalam tafsirnya. Bahwa orang-orang Adayang mengatakan juga bahwa maksud Jabir: surat Al-Mudatsir adalah yang pertama kali turun yang disebabkan dengan peristiwa khusus (asbabun nuzul). Ada juga yang menyatakan: Jabir telah mengeluarkan yang demikian ini dengan ijtihadnya. Akan tetapi riwayat Aisyah lebih mendahuluinya. Jadi jika ada riwayat-riwayat lain yang shahih mendukung uQbHN.
  • je1u8afiec.pages.dev/421
  • je1u8afiec.pages.dev/323
  • je1u8afiec.pages.dev/204
  • je1u8afiec.pages.dev/698
  • je1u8afiec.pages.dev/523
  • je1u8afiec.pages.dev/871
  • je1u8afiec.pages.dev/748
  • je1u8afiec.pages.dev/21
  • je1u8afiec.pages.dev/224
  • je1u8afiec.pages.dev/878
  • je1u8afiec.pages.dev/981
  • je1u8afiec.pages.dev/244
  • je1u8afiec.pages.dev/78
  • je1u8afiec.pages.dev/121
  • je1u8afiec.pages.dev/447
  • asbabun nuzul surat al mudatsir